MAKALAH
METODE
PEMBELAJARAN PROYEK
Untuk memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Belajar dan
Pembelajaran
Dosen Pengampu: Eti Juhaeti, M.Pd
Disusun oleh:
Kelompok
10
Dessy Purnamasari
Dian Hardianti
Mia Rosalina
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BUNGA
BANGSA CIREBON
Jl.Widarasari III Tuparev Cirebon
Telp. Fax (0231) 246215
Web: www.staibbc.ac.id
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatu…
Segala puji dan syukur
bagi Allah SWT, Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasululah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran tentang Metode Pembelajaran
Proyek.
Metode proyek merupakan
salah satu metode yang sering di gunakan pada proses pembelajaran Anak Usia
Dini termasuk TK. Maka banyak sekali hal
yang perlu di kaji melalu berbagai sudut pandang.
Semoga makalah ini
dapat memberikan pengetahuan bagi para pembaca untuk pengembangan wawasan dan
ilmu pengetahuan yang lebih luas bagi kita semua. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya dan jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan,
bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi
kami untuk dapat lebih baik lagi.
Penyusun
Kelompok
10
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ..... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ .... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah.................................................................................................. 1
2. Rumusan
Masalah........................................................................................................... 1
3. Tujuan............................................................................................................................. 1
4. Manfaat........................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian
Metode Proyek.............................................................................................. 3
2. Langkah-langkah
Pembelajaran Proyek.......................................................................... 4
3. Kelebihan
Metode Proyek.............................................................................................. 5
4. Kelemahan
Metode Proyek............................................................................................. 6
5. Bentuk-bentuk
Metode Proyek....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan................................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adapun yang melatar belakangi pembuatan makalah ini adalah untuk membahas
mengenai Metode Proyek. Karena Metode
Proyek merupakan salah satu metode yang sering di gunakan pada proses
pembelajaran Anak Usia Dini. Metode ini memberikan pengalaman belajar melalui
bermain bersama dalam kelompok. Dengan menggunakan metode proyek, melatih anak
untuk bekerjasama, bertanggung jawab dan mengembangkan kemampuan sosial. Serta Metode
ini memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja (performance).
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan metode proyek ?
1.2.2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran dengan
metode tersebut ?
1.2.3. Bagaimana kelemahan dan kelebihan metode
tersebut ?
1.2.4. Apa saja Bentuk-bentuk Pembelajaran Metode
Proyek?
1.3. Tujuan
1.3.1. Menjelaskan pengertian dari metode proyek.
1.3.2. Memberikan langkah-langkah pembelajaran
menggunakan metode proyek.
1.3.3. Menjelaskan masing-masing kelebihan dan
kelemahan dari metode tersebut.
1.3.4. Menjelaskan bentuk-bentuk Pembelajaran Metode
Proyek
1.4. Manfaat
1.4.1. Membantu guru mengembangkan kompetensinya
dalam pembelajaran metode
proyek.
1.4.2. Memberikan inovasi-inovasi agar tercipta
proses pembelajaran yang kreatif dan
efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Metode Proyek
Pembelajaran Metode Proyek adalah sebuah model atau pendekatan
pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui
kegiatan-kegiatan yang kompleks[1].
Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari
suatu disiplin studi, melibatkan anak dalam investigasi pemecahan masalah dan
kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan pebelajar bekerja
secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya
menghasilkan produk nyata[2].
Biasanya memerlukan beberapa tahapan dan beberapa durasi, tidak sekedar
merupakan rangkaian pertemuan kelas, serta belajar kelompok kolaboratif. Proyek
memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja (performance).
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki potensi yang amat besar untuk
membuat pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk anak-anak. Di
dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, anak menjadi terdorong lebih aktif di dalam
belajar mereka, instruktur atau guru berposisi di belakang dan anak
berinisiatif, instruktur atau guru ini memberi kemudahan dan mengevaluasi
proyek baik kebermaknaannya maupun penerapannya untuk kehidupan mereka
sehari-hari. Produk yang dibuat anak selama proyek memberikan hasil yang secara
otentik dapat diukur oleh guru atau instruktur di dalam pembelajarannya. Oleh
karena itu, di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, guru atau instruktur tidak
lebih aktif , akan tetapi instruktur menjadi pendamping, fasilitator, dan memahami
pikiran anak.
Kegiatan proyek juga mempunyai makna penting bagi
anak usia dini, antara lain :
a) Didalam kegiatan bersama, anak
belajar mengatur diri sendiri untuk bekerja sama dengan teman dalam memecahkan
suatu masalah.
b) Dalam kegiatan bersama pengalaman
akan sangat bermakna bagi anak. Misalnya pengalaman anak dalam melipat kertas
akan menjadi sangat bermakna untuk membuat hiasan dinding dalam rangka
menyiapkan ruangan untuk pesta.
c) Berlatih untuk berprakarsa dan
bertanggung jawab.
d) Berlatih menyelesaikan tugas yang
harus diselesaikan secara bebas dan kreatif
Kegiatan yang cocok dijadikan proyek:
a)
Bersumber dari pengalaman sehari-hari.
b)
Merupakan kegiatan yang kompleks
c)
Memerlukan kerjasama dan meningkatkan
kegiatan berfikir
d)
Cukup menantang bagi anak
e)
Dapat memberikan kepuasan bagi anak.
f)
Usahakan
supaya hasil dari proyek itu meningkatkan keterampilan diketahui banyak orang (pameran,
disajikan dan lain-lain)
2.2 Langkah-langkah
pembelajaran
Dalam menggunakan metode proyek ini ada beberapa langkah
yang harus di lalui oleh guru terhadap siswa :
a)
Menentukan
Tema Kegiatan
Menentukan tema kegiatan sangat
penting karena hal ini yang mengawali semua kegiatan.
b)
Merumuskan
apa yang ingin di harapkan dan di peroleh dari Guru maupun anak di setiap
kegiatan
c)
Menentukan
Jadwal Kegiatan
Tentukan waktu sesuai dengan Hari
Raya atau hari-hari tertentu.
d)
Melakukan
Pembagian Tugas
Dalam pembagian tugas, hendaknya
anak memilih sesuai dengan minatnnya.
Tujuannya agar anak enjoy dalam mengerjakan tugasnya.
e)
Menyiapkan
Bahan dan Peralatan
f)
Melaksanakan
Kegiatan
g)
Buat
kesimpulan menyeluruh
2.3 Kelebihan Metode Proyek
2.3.1. Meningkatkan motivasi.
Belajar
dalam proyek lebih menyenangkan daripada komponen kurikulum yang lain.
2.3.2. Meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah.
Belajar
berbasis proyek membuat anak menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem yang kompleks.
2.3.3. Meningkatkan kolaborasi.
Pentingnya kerja kelompok dalam
proyek memerlukan anak mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi[3].
Kelompok kerja koorperatif , evaluasi siswa, pertukaran evaluasi online adalah
aspek-aspek koloboratif dari sebuah proyek. Teori-teori kognitif yang baru
konstuktivistik menegaskan bahwa belajar adalah fenomena social, dan bahwa
siswa akan belajar lebih di dalam lingkungan koloboratif[4]
2.3.4. Metode
ini sesuai dengan prinsip-prinsip di daktik modern yang dalam pengajaran dan perlu
diperhatikan :
-
Kemampuan individu siswa dan kerja sama dalam kelompok
- Pengembangan aktivitas, krestivitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan
- Agar teori dan praktek, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
- Pengembangan aktivitas, krestivitas dan pengalaman siswa banyak dilakukan
- Agar teori dan praktek, sekolah dan kehidupan masyarakat menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
2.4 Kelemahan metode proyek :
2.4.1.
Pemilihan topik unit yang tepat sesuai
dengan kebutuhan siswa, cukup
fasilitas dan
sumber-sumber belajar yang diperlukan, bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.
2.4.2.
Keterlibatan
matematika dalam penyelesaian masalah dalam proyek tidak
banyak.
2.5
Bentuk-Bentuk Pengajaran Proyek
2.5.1.
Proyek Total
Bentuk ini
menghendaki setiap bidang studi (pengembangan) melebur menjadi satu menunjukan
keterkaitan dengan bidang studi lain membentuk satu kesatuan yang utuh.
2.5.2.
Proyek Parsial
Bentuk
pengajaran proyek kedua adalah pengajaran proyek parsial (bagian). Dalam bentuk
ini terdapat penggabungan antara bidang studi (pengembangan) yang berdiri
sendiri dengan bidang studi yang saling berhubungan. Bidang studi yang berdiri
sendiri diberikan dengan model pengajaran yang lama (biasa) sedangkan bidang
studi yang saling berkaitan diberikan dalam bentuk proyek.
2.5.3.
Proyek Okasional
Bentuk
proyek seperti ini hanya dilaksanakan pada saat-saat tertentu saja yang
memungkinkan dilaksanakan pengajaran proyek , baik secara total maupun parsial.
Proyek okasional dapat dilaksanakan sebagai salah satu bentu alternatif untuk
menanggulangi kejenuhan anak dalam mengikuti model pengajaran pada sekolah
lama. Proyek ini dapat dilaksanakan dalam jangka waktu sebulan sekali,
pertengahan semester, atau satu semester sekali.
Dalam mendesain pengajaran proyek, tentukan secara jelas terlebih dahulu tema
atau pokok masalah yang akan menjadi pusat minat bagi anak. Dengan didasarkan
pada minat anak, diharapkan anak mempunyai motivasi serta keingintahuan yang
besar terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Berdasarkan tema atau pokok
masalah inilah dalam bidang-bidang studi dikaitkan sama lainnya. Penentuan
pusat minat anak itu hendaknya didasarkan pada :
1. Adanya ketertarikan anak pada tema
atau pokok masalah yang ditentukan.
2. Tema atau pokok masalah hendaknya
didasarkan pada perkembangan anak.
3. Tema atau pokok masalah hendaknya
ditentukan berdasarkan keadaan lingkungan yang disekitar anak.
4. Tema atau pokok masalah dapat
juga ditetapkan berdasarkan isi masing-masing mata pelajaran.
[1]
(CORD, 2001; Thomas, Mergendoller, & Michaelson, 1999; Moss, Van-Duzer,
Carol, 1998)
[2]
(Thomas, 2000)
[3] (Johnson &Johnson , 1989)
[4]
(Vygotsky;1978;Davidov, 1995)
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Metode Proyek ini cocok bagi
pengembangan anak usia dini terutama dimensi kognitif, sosial, motorik, kreatif
dan emosional. Oleh karena itu, metode proyek merupakan salah satu bentuk
kegiatan dalam pemecahan masalah bersama yang mempunyai nilai praktis yang
sangat penting bagi pengembangan pribadi anak, serta mengembangkan ketrampilan
menjalani kehidupan sehari-hari.
Pada pembelajaran proyek, anak-anak
dilibatkan dalam memilih topik-topik pembelajaran yang menarik perhatian dan
ingin diketahui lebih dalam dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.
Pendekatan proyek bahwa pembahasan mendalam tentang topik tertentu yang dipilih
anak dapat dilakukan oleh satu orang anak atau lebih.
DAFTAR
PUSTAKA
M. Solehuddin, 1997. Konsep
Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Bandung:Bandung.
Moeslichatoen. 1999. Metode
Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen PK dan Rineka Cipta.
0 komentar:
Posting Komentar